"Ibu dan Aku bagaikan rautan dan pensil, pensil tak akan berguna jika tak diraut. Begitupula denganku aku tak akan berarti apa-apa tanpa kehadiran seorang Ibu."
"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Wanita Mulia
Betapa mulianya sosok seorang Ibu hingga Rasulullah menyebutnya 3 kali barulah Ayah setelahnya. Saking mulianya, setetes darah yang keluar dari rahimnya saat melahirkan anak-anaknya tak sebanding dengan pengabdian anak-anaknya semasa hidup. Seorang Ibu rela mengorbankan apapun hingga nyawa sekalipun. Saat Ibu mengandung, lelahnya bertambah-tambah penuh kapayahan tapi semua Ibu lakukan tanpa rintihan tanpa tangisan. Begitu pula saat menyusui bahkan Ibu rela tak tidur semalaman menemani anaknya seharian. Belum lagi Ibu merawat, mendidik tanpa pamrih tanpa mengharap balasan. Terkadang Ibu harus jadi seorang perawat dikala anak-anaknya sakit, kadang Ibu harus menjadi seorang guru saat anak-anaknya mulai bersekolah, Ibu pun menjadi seorang koki dan ahli gizi untuk menyiapkan asupan makanan keluarganya bahkan tak sedikit seorang Ibu yang juga harus mencari nafkah untuk menghidupi anak-anaknya. Masya Allah, mulia sekali sosok seorang Ibu.
Kemuliaan yang dimiliki seorang Ibu terpancar dari aura kecantikannya, cantik tak hanya dari luar tapi dari dalam hatinya. Ibu, sosoknya penuh pesona bukan untuk menggoda tapi menebar pahala, Pesona kebaikan yang tak akan pernah bisa ditukar oleh apapun. Ketulusannya begitu terlihat meski Ibu tak memperlihatkannya ke khalayak banyak. Kebaikannya akan selalu terukir dalam hati, kebaikannya akan menular pada orang-orang yang Ibu cintai, kebaikannya tak akan pernah terhapus meski Ibu sudah tak di dunia lagi.
Pintanya Sederhana
Apa yang sudah kita berikan pada perempuan mulia yang Allah hadirkan? Uang? Mobil? Rumah? Bersyukurlah jika kita sudah bisa memberikan sedikit harta kita padanya meski itu semua tak akan pernah mampu membalas semua jasa-jasanya. Jangankan harta yang sifatnya sementara, kisah seorang penduduk Yaman yang menggendong Ibunya saat thawaf bahkan belum mampu membalas semua jasa Ibunya. Ya, tak akan pernah bisa jasa-jasanya kita balas di dunia. Namun, tak ada salahnya saat kita hendak memberikan sebuah hadiah sebagai bentuk kasih sayang dan rasa terima kasih padanya. Tak menjadi dosa bahkan berbuah pahala saat kita mampu menyenangkan hatinya, termasuk di hari istimewa, 22 Desember menjadi tanggal yang dipilih untuk memperingati hari Ibu, meskipun sebenarnya bagi kita anak-anaknya setiap hari adalah hari Ibu.
Apa Hadiah Terbaikmu Untuknya?
Tanyakan padanya, apa yang paling membahagiakan hidupnya?
Tak mampu menahan air mata saat aku bertanya pada Ibuku,
"Hadiah apa yang kau inginkan dari anak-anakmu Bu? Sampaikan semoga kami bisa mewujudkan".
"Ibu tak minta apa-apa, Ibu hanya ingin melihat kalian bahagia dan menjadi anak-anak yang sholeh-sholehah".
Masya Allah, mulia sekali hatinya Ya Allah. Ini adalah harapan Ibu mertuaku pula, tulus sekali permintaanya. Mungkin semua Ibu memang begitu tak menginginkan harta atau materi tapi kebahagian anak-anaknya. kebaikan anak-anaknya sudah sangat cukup membahagiakannya.
Mudah mewujudkannya? Tidak, sungguh tak mudah namun kita sama-sama berusaha dan berdoa semoga Allah mudahkan kita semua untuk mewujudkan kebahagian Ibu kita.
Terima kasih bu atas perjuangan, pengorbanan yang begitu besar untuk kami, mesi kini jarak tak lagi dekat, tapi kasih sayangmu begitu lekat. Meski tak mampu bertatap muka, tapi cintamu selalu ada, do'aku untukmu pun tak pernah alpa. Semoga Allah berikan keberkahan di sisa usia, Allah berikan kekuatan meski umurmu tak lagi muda, Allah berikan kebahgian dalam kehidupan. Terima kasih atas semua yang Ibu berikan, semoga kita bisa bersama hingga ke Syurga. Aamiin.
Cinta dan kasih sayang yang tanpa mengharap balasan dan tak akan pernah bisa terbalas adalah cinta dan kasih sayang seorang Ibu.
0 komentar