G |
agah, itulah kesan pertama saya saat
mendengar salah satu profesi yang banyak digandrungi muda-mudi yakni polisi.
Tinggi, kekar, pintar, berwibawa adalah sosok yang menggambarkan profesi
seorang abdi negara. Bahkan saya sempat berkeinginan memiliki pendamping hidup
dari profesi ini, ya betapa kagumnya saya pada salah satu profesi mulia ini.
Kenapa saya begitu kagum pada profesi ini? Karena tugas dan fungsi polisi yang
luar biasa mulia. Berikut adalah tugas, fungsi dan wewenang Kepolisian RI dalam Undang-undang No.2 tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1. Fungsi Kepolisian
Pasal 2 :”
Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan Negara di bidang
pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan,
pengayoman dan pelayanan masyarakat”. Sedangkan Pasal 3: “(1) Pengemban fungsi
Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh : a.
kepolisian khusus, b. pegawai negri sipil dan/atau c. bentuk-bentuk pengamanan
swakarsa. (2) Pengemban fungsi Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
huruf a,b, dan c, melaksanakan fungsi Kepolisian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hukum masing-masing.
2.
Tugas pokok Kepolisian
Pasal 13: Tugas Pokk Kepolisian Negara Rrepublik Indonesia dalam UU No.2 tahun 20002 adalah sebagai berikut:
a.
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b.
Menegakkan hukum
c.
Memberikan perlindungan,pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Jika kita lihat dan telisik bahwa fungsi, tugas dan wewenang seorang polisi tidaklah mudah, segala tugas pokoknya bersinggungan langsung dengan masyarakat dan tentu ini berat. Maka salut untuk siapapun yang memutuskan memilih berkipra dalam profesi ini. Tak ada profesi yang tak memiliki resiko termasuk profesi sebagai polisi, kesan kekar, berwiwabawa, gagah ternyata tak selamanya. Gendut, arogan, menyebalkan adalah salah satu sebutan untuk bapak-bapak berseragam coklat terutama saat di jalan. Tentunya sebutan ini bukan ditujukan untuk semua polisi tapi hanya oknum-oknum yang memang masih melakukan penyimpangan saat menjalankan tugas dan kewajiban.
Ya kesan
seram dan arogan menjadi salah satu hal yang paling melekat pada sosok
seorang polisi, seolah tak mau dekat dan mendampingi masyarakat. Sekali lagi
itu ditujukan hanya pada oknum saja, hanya semua polisi menjadi terbawa
imbasnya. Sebenarnya jika lihat lebih dalam banyak polisi yang jauh dari
kesan seram, arogan, dan menyebalkan, justru sebaliknya polisi memliki sifat
yang humanis hanya saja mungkin tidak sering kita lihat langsung di lapangan.
Sikap humanis ini menajdi salah satu program sekaligus harapan dari Jenderal
(Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Hal tersebut dinyatakan dalam
keterangan persnya usai dilantik menjadi Kapolri.
"Tentunya bagaimana menampilkan
Polri yang tegas, tetapi humanis, bagaimana menampilkan Polri yang mampu
memberikan pelayanan publik yang baik, bagaimana kita menberikan pelayanan
secada transparan dan bagaimaa mampu menberikan penegakan hukum secara
berkeadilan," tuturnya.
Mengapa sifat humanisme ini menjadi harapan Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo bahkan menjadi harapan semua orang? Karena humanisme ini mampu memberikan dan menciptakan nilai-nilai yang positif seperti rasa aman, nyaman, percaya, rasa hormat, menghargai, sayang pada sesama. Apalagi sifat humanisme ini dimiliki oleh seorang abdi negara yang memang pekerjaannya, gerak-geriknya, perilakunya selalu menjadi perhatian dan sorotan banyak orang. Masih ingat kisah seorang polisi yang memeluk pemudik di jalur penyekatan saat larangan mudik kemarin?
Masih ingat ya? Sederhana mungkin apa yang dilakukan beliau tapi semua orang turut merasakan ketulusan hatinya saat itu. Beliau bekerja dengan hati, bukan dengan emosi sehingga pesan beliau sampai tak hanya pada pemudik itu tapi pada seluruh masyarakat yang melihat. Indah bukan?
Atau tahukah berita tentang satgas covid 19 beserta polisi dan TNI yang membuat dapur umum di kota Tegal untuk warga yang sedang isolasi karena positif covid-19? Sesederhana itu apa yang beliau-beliau lakukan tapi manfaatnya tidak sederhana, yang merasakan kebahagiaan bukan hanya masyarakat disana l tapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu pernah mendengarkah di
Banjarnegara ada sosok polisi inspiratif? Sosok polisi yang selalu menyiapkan
makan siang untuk para nakes di Puskesmas, beliau turun langsung ke dapur menyiapkan
hidangan untuk para nakes disana. Ah masya Allah bahagia rasanya mendengarnya, hal
itu dilakukan karena simpati, empati dan keutulusan hati beliau sebagai bentuk dukungan
moral untuk para nakes disana. Terbayang
tidak jika semua polisi memiliki sifat humanis seperti itu? Tentu bukan rasa
takut yang dirasakan masyarakat apalagi rasa kesal dan benci pada sosok polisi
tapi justru sebaliknya simpati dan menghormati. Jika begini, maka tak ada lagi
sekat antara polisi dan masyarakat, justru hubungan sesama hamba Tuhan ini akan
semakin erat.
Sebenarnya begitu banyak sifat humanisme
seorang polisi hanya terkadang kita tak menyadari, pernah melihat polisi
membantu masyarakat menyebrang jalan? Bukankah itu hal biasa? Bagi saya itu tak
biasa, hanya polisi-polisi hebat yang mau membantu melakukan itu. Sederhana
sekali tapi sederhananya apa yang mereka lakukan sangat bermakna bagi kami
masyarakat yang merasakan meski hanya menyebrang jalan. Ya intinya jika kita berbicara
humanisme, setiap orang pasti memiliki sifat ini termasuk para polisi. Tapi
karena yang terlihat di lapangan seringkali berupa penyimpangan yang dilakukan
sehingga sisi humanisme polisi ini menjadi terlupakan. Kebaikan yang tertutup
oleh satu keburukan meski tak dilakukan oleh semua yang memiliki profesi ini.
Semoga citra polisi yang sempat tenggelam kembali naik ke permukaan dengan
citra yang baik dan positif sehingga mampu menjadi teladan bagi seluruh
masyarakat.
Semangat berjuang untuk seluruh polri yang sedang
berjuang membela negeri ini
Tetaplah tegas namun humanis
Tetaplah berwibawa namun tak jumawa
Tetaplah ramah dan amanah
Tetaplah jujur dan tak takabur
Tetaplah berkarya dan berperestasi
Mengabdi untuk negeri
Semoga Tuhan selalu melindungi
Sumber :
https://www.polri.go.id/
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4985259/kisah-polisi-banjarnegara-rutin-masak-makan-siang-untuk-tenaga-medis
https://www.google.com/amp/s/www.kompas.tv/amp/article/172754/videos/viral-polisi-peluk-pemudik-motor-yang-emosi-ternyata-begini-cerita-di-baliknya
https://regional.kompas.com/read/2021/06/21/060238178/penuhi-pangan-ratusan-orang-isolasi-mandiri-di-tegal-polisi-buat-dapur-umum?page=all
|
0 komentar