Membangun Masyarakat Tangguh Menuju Indonesia Bangkit
Banyak hati yang terluka
Saat melihat keluarganya berbaring tak berdaya
Banyak hati yang meringis
Karena begitu banyak tangis
Ekonomi pun kian lumpuh
Para buruh kian kisruh
Pengusaha mengeluh
Anak-anak merasa jenuh
Bahkan
Tenaga medis mulai berguguran
Berjuang menyelamatkan
Meski nyawa jadi taruhan
Tuhan, sampai kapan?
Kuatkan hati kami
Kuatkan pundak ini
Yakinkan hati kami
Negeri ini segera pulih
1 tahun lebih kita berjuang, kita bertahan ditengah virus yang mengkhawatirkan. Setiap hari dilanda kepanikan, dilanda ketakutan apalagi saat mendengar suara amubulance. Belum lagi kabar duka yang sering sekali menghampiri kita entah dari teman, sahabat, kerabat, tetangga bahkan keluarga dekat. Ya, 1 tahun lebih virus ini mewabah hingga membuat semuanya menjadi berubah. Ribuan nyawa tak tertolong, ekonomi mengalami resesi, rumah sakit penuh setiap hari dan kondisi lain akibat dampak dari pandemi. Para pedagang kecil dan pengusaha mulai mengeluh, anak-anak mulai merasa jenuh, para buruh banyak yang kisruh karena ekonomi kian lumpuh, semua menangis atas kondisi ini. Namun tahukah kita dibalik keluhan para pedagang, dibalik jenuhnya anak-anak dalam menimba ilmu pengetahuan, dibalik jeritan hati para pegawai yang dirumahakan, bahkan dibalik sikap masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, ada banyak kisah semangat masyarakat untuk bisa lepas dari jeratan virus yang mematikan. Mereka yang tetap yakin dan optimis bahwa semua akan berlalu dan negeri ini kembali pulih.
Kita lihat begitu banyak orang-orang yang di PHK, banyak pula yang harus menyudahi bisnis yang dirintisnya, namun mereka tak berdiam diri begitu saja, mereka terus mencari cara bagaimana agar tetap bertahan hidup meski harus tertatih-tatih untuk memulihkan keadaan. Mari kita tengok kisah-kisah semangat untuk bangkit meski ada ditengah keadaan yang menghimpit.
Usaha Ikan Cupang
Arnovian Pratikna, pemuda 24 tahun yang berasal dari Madiun Jawa Timur ini awalnya bekerja di sebuah event organizer. Kita semua tahu bahwa sejak pandemi usaha-usaha mulai menurun dan hal ini pun dirasakan oleh Arnovian, sulit rasanya jika harus bertumpu pada EO di masa pandemi seperti saat ini. Arnovian akhirnya mencari kegiatan baru yang bisa menghasilkan dan ternak ikan cupang kini menjadi pilihan. Ikan cupang memang cukup digemari apalagi di masa pandemi katanya sebagai hiburan bagi para kolektor ikan cupang dan terbukti ikan cupang miliknya banyak dicari bahkan salah satunya sempat ditawar senilai 7,5 juta rupiah. Tentu ini menjadi salah satu peluang besar untuk bisa bangkit dari kondisi ekonomi yang mulai menurun. Canggihnya teknologi ia manfaatkan untuk menawarkan atau promosi ikan cupang yang dimilikinya, ia menawarkan ikan cupang itu melalui media sosial dan dibantu rekan-rekannya.
Memanfaatkan Marketplace
Annisa perempuan asal Malang ini mencoba peruntungan dengan berjualan online melalui salah satu marketplace ternama di Indonesia . Ia menjual berbgai macam kebutuhan rumah tangga serta mainan anak, Annisa melihat adanya peluang di tengah pandemi dimana semua mencoba membatasi aktivitas di luar rumah guna menekan penyebaran virus corona. Hal ini tentu membuat orang-orang lebih memilih berbelanja online dari pada pergi langung ke tokonya. Maka dengan melihat peluang ini Annisa memberanikan diri untuk mencoba berjualan secara online dan hasilnya ternyata luar biasa, toko onlinenya terus berkembang, sustain dan stabil meski menurutnya omsetnya tidak terlalu tinggi.
Optimalkan Penjualan Online
Dua kisah di atas menegaskan kepada kita semua bahwa selain kreatif, inovatif, kita juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada, memanafaatkan berbagai media sosial yang kita punya. Kebijakan pemerintah seperti PSBB dan PPKM seperti sekarang ini membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas untuk ke luar rumah. Maka salah satu cara untuk memanuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah adalah dengan berbelanja online, ini pun bisa menjadi salah satu peluang bagi para pedagang untuk bisa menjual produknya secara online juga.
Makna Kemerdekaan di Masa Pandemi
Masyarakat yang tangguh bukanlah mereka yang tak pernah mengeluh namun mereka menjadikan keluhan itu sebagai semangat untuk bangkit dari keterperukan bukan hanya diam tanpa perjuangan. Hingga akhirnya keluhan-keluhan itu berganti menjadi rasa syukur yang begitu dalam. Masyarakat tangguh bukanlah mereka yang tak pernah menangis tapi mereka yang menjadikan tangisan itu sebagai kekuatan dalam mempertahankan kehidupan dan merdeka dari keadaan yang mengancam.
Masyarakat yang tangguh memiliki keyakinan bahwa badai pasti berlalu, ujian pasti terlewati dan pandemi pasti akan segera berakhir. Semoga, ya semoga pandemi ini segera usai dan negeri ini segera pulih. Aamiin.
Dirgahayu RI yang ke 76, semoga semangat kemerdekaan terus berkobar. Semangat kemerdekaan terus menyala hingga kelak di penghujung usia.
Masyarakat tangguh
Bukanlah mereka yang...
Tak pernah sakit
Tak pernah jenuh
Tak pernah mengeluh
Ataupun tak pernah menangis
Tapi...
Masyarakat tangguh adalah
Mereka yang...
Mampu bangkit meski sulit
Mampu berdiri meski sakit
Mampu berjalan meski perlahan
Mampu mencoba dan tak berpangku tangan
Ya, Masyarakat tangguh
Adalah mereka yang mau berusaha
Disertai do'a pada Sang Pencipta
Sumber data :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/04/penggunaan-e-commerce-indonesia-tertinggi-di-dunia
https://wearesocial.com/digital-2021
https://kawalcovid19.id
0 komentar